KPK, kata Yulianis, pernah menyampaikan alasan penolakan pemanggilan lantaran Ibas merupakan ‘teman KPK’. Penolakan itu disampaikan oleh dua mantan pimpinan KPK, yakni Abraham Samad dan Bambang Widjojanto.
“Komisioner saat itu, Pak Abraham Samad dan Bambang Widjojanto menolak (KPK memanggil Ibas). Katanya itu adalah seorang teman,” ujar Yulianis dalam RDPU dengan Pansus Angket KPK di Gedung DPR, Jakarta, Senin (24/7).
“Jadi saya juga bingung pemanggilan itu jadi kaya pemilahan. Oh ini teman, oh ini bukan. Oh ini yang bukan teman dipanggil,” ujarnya.
Akibat dugaan perlindungan KPK, Yulianis mengaku dilaporkan Ibas ke Polres Metro Jakarta Selatan atas tuduhan pencemaran nama baik. Pelaporan itu adalah buntut kesaksiannya di pengadilan Tipikor atas dugaan pemberian uang dari Nazaruddin kepada Ibas.
Kala itu, kata Yulianis, Ibas disebut menerima US$200 ribu dari Nazaruddin. Uang itu diberikan saat berlangsungnya kongres Demokrat di Bandung tahun 2010. Uang itu berasal dari PT Permai Group milik Nazaruddin.
Yulianis mengatakan, Nazaruddin mempunyai hubungan istimewa dengan sejumlah orang di KPK. Hubungan itu dijalin untuk menjaga Nazaruddin dalam perkara korupsi.
“Hubungan Nazaruddin dengan orang KPK sebenarnya sudah banyak orang yang tahu. Saya dikasih tahu Nazaruddin, dia punya beberapa orang di dalam (KPK),” ujar Yulianis.
Kepada Yulianis, Nazar mengaku punya kedekatan dengan mantan Deputi Penindakan KPK Ade Raharja, mantan Juru Bicara KPK Johan Budi, dan mantan Komisioner KPK Chandra Hamzah.
Pengakuan itu, kata dia, disampaikan Nazaruddin saat pertama kali ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi Wisma Atlet tahun 2011.
pansus
Sebelum dijemput paksa, kata Yulianis, Nazaruddin pernah mengaku berteman dengan Yurod yang kala itu baru dilantik menjadi Direktur Penyidikan di KPK.
“Saya ingat Pak Nazar pernah menyebut Pak Yurod Saleh ini orangnya dia di dalam (KPK). Pak Yurod bilang Pak Nazar jual-jual nama saya saja” ujarnya.
Selain Yurod, Yulianis juga menyebut kedekatan Nazaruddin dengan penyidik KPK Ambarita Damanik. Namun, dugaan itu dibantah oleh Damanik dengan alasan hanya pernah memeriksa kerabat Nazaruddin.
Yulianis mengatakan, semua dugaan itu telah dilaporkan ke Biro Hukum KPK. Akan tetapi, laporan itu tidak pernah ditindaklanjuti. (gil)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Eks Pimpinan KPK Disebut Berkarib dengan Ibas"
Post a Comment