Search

Eks Pimpinan KPK Disebut Berkarib dengan Ibas

Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan anak buah Muhammad Nazaruddin, Yulianis mengaku kecewa dengan alasan Komisi Pemberantasan Koruspi tidak memanggil putra Susilo Bambang Yudhoyono, yakni Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas.

KPK, kata Yulianis, pernah menyampaikan alasan penolakan pemanggilan lantaran Ibas merupakan ‘teman KPK’. Penolakan itu disampaikan oleh dua mantan pimpinan KPK, yakni Abraham Samad dan Bambang Widjojanto.

“Komisioner saat itu, Pak Abraham Samad dan Bambang Widjojanto menolak (KPK memanggil Ibas). Katanya itu adalah seorang teman,” ujar Yulianis dalam RDPU dengan Pansus Angket KPK di Gedung DPR, Jakarta, Senin (24/7).

Menurut Yulianis, penolakan pemanggilan Ibas berbanding terbalik dengan informasi yang disampaikan oleh penyidik KPK bernama Sigit. Ia menyebut, salah seorang penyidik KPK telah melayangkan tiga kali panggilan kepada Ibas.

“Jadi saya juga bingung pemanggilan itu jadi kaya pemilahan. Oh ini teman, oh ini bukan. Oh ini yang bukan teman dipanggil,” ujarnya.

Akibat dugaan perlindungan KPK, Yulianis mengaku dilaporkan Ibas ke Polres Metro Jakarta Selatan atas tuduhan pencemaran nama baik. Pelaporan itu adalah buntut kesaksiannya di pengadilan Tipikor atas dugaan pemberian uang dari Nazaruddin kepada Ibas.

Kala itu, kata Yulianis, Ibas disebut menerima US$200 ribu dari Nazaruddin. Uang itu diberikan saat berlangsungnya kongres Demokrat di Bandung tahun 2010. Uang itu berasal dari PT Permai Group milik Nazaruddin.

Punya Hubungan Istimewa

Yulianis mengatakan, Nazaruddin mempunyai hubungan istimewa dengan sejumlah orang di KPK. Hubungan itu dijalin untuk menjaga Nazaruddin dalam perkara korupsi.

“Hubungan Nazaruddin dengan orang KPK sebenarnya sudah banyak orang yang tahu. Saya dikasih tahu Nazaruddin, dia punya beberapa orang di dalam (KPK),” ujar Yulianis.

Kepada Yulianis, Nazar mengaku punya kedekatan dengan mantan Deputi Penindakan KPK Ade Raharja, mantan Juru Bicara KPK Johan Budi, dan mantan Komisioner KPK Chandra Hamzah.

Pengakuan itu, kata dia, disampaikan Nazaruddin saat pertama kali ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi Wisma Atlet tahun 2011.
pansus

Selain dengan tiga orang itu, Yulianis juga menduga Nazaruddin memiliki kedekatan dengan mantan Direktur Penyidikan KPK Yurod Saleh. Hal itu diketahuinya usai dijemput paksa oleh Novel Baswedan Cs untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus yang mendera Nazaruddin pada tanggal 11 Juni 2011.

Sebelum dijemput paksa, kata Yulianis, Nazaruddin pernah mengaku berteman dengan Yurod yang kala itu baru dilantik menjadi Direktur Penyidikan di KPK.

“Saya ingat Pak Nazar pernah menyebut Pak Yurod Saleh ini orangnya dia di dalam (KPK). Pak Yurod bilang Pak Nazar jual-jual nama saya saja” ujarnya.

Keyakinan Yulianis bahwa Yurod rekan Nazaruddin terlihat ketika dirinya digelandang ke Gedung KPK. Yulianis mengaku sempat berada di ruang rapat KPK di lantai 6 Gedung KPK bersama dengan Yurod. Namun kala itu Yurod membantah tudingan Yulianis.

Selain Yurod, Yulianis juga menyebut kedekatan Nazaruddin dengan penyidik KPK Ambarita Damanik. Namun, dugaan itu dibantah oleh Damanik dengan alasan hanya pernah memeriksa kerabat Nazaruddin.

Yulianis mengatakan, semua dugaan itu telah dilaporkan ke Biro Hukum KPK. Akan tetapi, laporan itu tidak pernah ditindaklanjuti. (gil)

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Eks Pimpinan KPK Disebut Berkarib dengan Ibas"

Post a Comment

Powered by Blogger.