Search

Peringati Tragedi 27 Juli, PDI Perjuangan Gelar Wayang Kulit

Jakarta, CNN Indonesia -- Memperingati kerusuhan 27 Juli 1996, PDI Perjuangan menggelar pertunjukan wayang kulit dengan lakon Abimanyu Ranjam oleh Ki Dalang Warseno Slank.

Pertunjukan itu berlangsung di Lapangan Parkir Kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Jumat (28/7) malam.

Turut hadir dalam pertunjukan itu antara lain Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, serta Ketua DPP PDI Perjuangan Nusyirwan Soedjono.

Lakon Abimanyu yang diusung menggambarkan perjuangan anak muda yang gagah berani dalam menegakkan kebenaran, merujuk pada perjuangan Abimanyu sebagai Panglima Perang Pandawa melawan Kurawa dalam Perang Baratayudha.


"Lakon Abimanyu Ranjam ini sangat cocok dalam konteks memperingati Tragedi 27 Juli. Ini menggambarkan seorang pemuda yang gagah berani dalam perjuangan. Sebagai pemuda yang menjadi Senopati Pandawa, Abimanyu tidak menghiraukan keselamatan nyawanya demi perjuangan yang diyakini benar," kata Mendagri Tjahjo Kumolo, di sela acara nonton wayang kulit, seperti dilansir Antara.

Dalam lakon ini, kata Tjahjo, ada nilai yang menjadi inspirasi perjuangan bagi generasi muda. Sosok Abimanyu adalah seseorang yang konsistensi dalam membela kebenaran dan keberaniannya untuk membawa nama harum negaranya.

Meski dengan perjuangan yang penuh lika-liku dan penuh tipu muslihat yang diperankan oleh Kurawa, sebagaimana dilakukan Sangkuni dan Dorna, tetapi Abimanyu tetap konsisten dan berani. Meskipun pada akhirnya nyawa yang menjadi taruhannya.

"Apa yang diperankan Abimanyu sebagai panglima telah mampu membangkitkan suasana pembelaan, sehingga ada kebangkitan dari Arjuna dan juga totalitas Batara Kresna dalam upaya membela kebenaran," ujarnya.


Selain inspiratif dari sisi keberanian dan konsistensi pemuda dalam perjuangan, lakon ini juga menggambarkan dedikasi yang harus diberikan dalam membela kebenaran dan Tanah Air.

"Artinya, penting bagi pemuda generasi bangsa untuk mendedikasikan diri dan loyalitas dalam sebuah proses apa pun, baik dalam tata kelola pemerintahan, maupun kepartaian, itu untuk eksis diperlukan anak muda seperti Abimanyu," ujarnya.

Dalam konteks Tragedi 27 Juli, menurut dia, tentu ada kesamaan dari sisi semangat dan keberanian anak muda saat itu dalam menyuarakan kebenaran.

Akhis kisah dari lakon Aimanyu Ranjam ini, lanjut Tjahjo, adalah lahirnya raja besar Kerajaan Hastinapura yakni Parikesit yang menjadi raja tersohor dan dikenal karena kepemimpinannya yang adil sehingga rakyatnya sejahtera. (rah)

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Peringati Tragedi 27 Juli, PDI Perjuangan Gelar Wayang Kulit"

Post a Comment

Powered by Blogger.