Hal itu diungkapkan Dedi dalam acara kajian ilmiah kondisi partai Golkar di Gedung DPD Golkar Jawa Barat, Kota Bandung, Selasa (26/9).
"Jadi ada orang, bukan pengurus DPP, salah seorang tokoh yang memiliki kedekatan (dengan DPP). Bisa jadi kepentingan personalnya dia," tutur Dedi.
"Ketika saya tidak bisa memenuhi (permintaannya), dia mengatakan rekomendasinya tidak akan keluar," terang Dedi.
Bupati Purwakarta ini menambahkan, dia akan mengadukan kasus permintaan 'mahar' itu ke DPP Golkar.
[Gambas:Video CNN]
Usut Tuntas SK Palsu
Pada kesempatan yang sama, Dedi juga berharap polisi mengusut tuntas penyebar surat keputusan (SK) Partai Golkar tentang dukungan kepada Ridwan Kamil sebagai calon Gubernur Jabar. DPD Golkar Jabar, kata Dedi, telah mempolisikan kasus surat tersebut.
Sebelumnya, elite partai berlambang pohon beringin juga membantah surat rekomendasi yang menyatakan Golkar mendukung Ridwan Kamil di Pilgub Jabar 2018.
"Penuntasan SK bodong bukan kehendak personal tapi kehendak institusional. Karena ini menyangkut kelembagaan Partai Golkar di mata publik, tentunya ini harus diselesaikan sampai tuntas," ucap Dedi.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dedi Mulyadi Pernah Diminta Rp10 Miliar untuk Pilgub Jabar"
Post a Comment