Pertemuan antara Setya Novanto dan Hatta disebut terjadi saat menjadi penguji sidang promosi doktor politikus Partai Golkar Adies Kadir di Universitas 17 Agustus, Surabaya. Ketua GMPG Ahmad Doli Kurnia kemudian menyambangi MA untuk mengklarifikasi hal tersebut.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menilai, tudingan yang dialamatkan kepada Setya Novanto sudah keterlaluan karena melibatkan lembaga negara.
"Karena itu bagi saya, karena ini sudah kelewatan, adalah terlalu jauh maka partai Golkar harus membahas pada rapat dan prinsip harus memberikan tindakan tegas kepada yang bersangkutan," kata Idrus di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (18/8).
Sanksi yang akan diberikan kepada Doli dan kawan-kawan akan disesuaikan dengan Peraturan Organisasi Partai Golkar seperti dua kali surat teguran hingga pemecatan.
"Tapi kalau memang tindakan itu dianggap sudah terlalu berat dan punya implikasi terhadap upaya mendegradasi Partai Golkar, maka bisa juga ada langsung kita memberikan satu sanksi," kata Idrus.
Doli mencurigai ada pihak yang sengaja mempertemukan keduanya untuk membahas perkara korupsi e-KTP yang tengah menjerat Setya.
"Informasi yang kami terima seolah-olah Pak SN ini sedang melakukan upaya pendekatan supaya bisa lolos di praperadilan," ujar Doli.
Jika terbukti melakukan pertemuan, Doli tak segan melaporkan Hatta ke lembaga pengawas hakim Komisi Yudisial (KY).
Doli pun mempertanyakan kemampuan Setya yang mendadak menjadi penguji sidang terbuka disertasi tersebut. Sebab, menurutnya Setya merupakan lulusan sarjana dengan latar belakang ilmu akuntansi.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Golkar Akan Jatuhi Sanksi Kader Muda yang Mengadu ke MA"
Post a Comment