Sejauh ini Lenis belum mendapat dukungan dari partai politik, namun ia berharap bisa meraih dukungan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, PKB, dan Hanura.
"Dibutuhkan di Papua 12 atau 13 kursi (DPRD untuk mencalonkan gubernur), dari tiga parpol ini sudah lebih," kata Lenis yang mengaku meminta restu kepada Tjaho di Kantor Kemendagri, Jakarta.
Menurutnya, tak sepantasnya rakyat Papua menderita karena dana otonomi khusus dari pemerintah pusat begitu besar. Ia mempertanyakan kemana larinya dana Otsus Papua selama ini.
Ia juga mengklaim tak ada pembinaan yang dilakukan Pemerintah Provinsi Papua terhadap pengusaha lokal.
"Di Papua tidak ada pabrik sekarang. Tidak ada pabrik minyak goreng padahal ada kelapa sawitnya, tidak ada pabrik pengolahan beras sedangkan di Merauke ada lahannya bagus," ujarnya.
Ia juga menilai masyarakat Papua tak perlu lagi meminta kemerdekaan dan lepas dari Indonesia.
Lenis mengajak masyarakat Papua mengevaluasi diri alih-alih menuntut merdeka. Pasalnya, menurut Lenis, selama ini masyarakat asli juga menyumbang kesalahan dalam pembangunan Papua.
"Kewenangan sudah ada, uang sudah ada, terus minta merdeka apa lagi? Ini kesalahannya siapa? Kita tak bisa salahkan Jakarta, kita orang Papua yang salah. Saya (bilang) ke orang Papua harus sadar diri," tuturnya.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Staf Khusus Jokowi Deklarasi Ikut Pilkada Papua 2018"
Post a Comment